Pada suatu hari, hidup seekor ayam jantan bernama Jack. Dia berasal dari kampung Ciayam, bapaknya adalah keturunan ayam jantan kampung dan ibunya adalah keturunan ayam betina negri. Hal itu membuat Jack menjadi ayam jantan indo yang mempunyai badan besar seperti ayam jantan kampung pada biasanya dan bulu berwarna putih polos seperti ayam betina negri pada biasanya. Hal itu juga membuatnya sering diejek dan dicemooh oleh teman-temannya. Tetapi itu tidak membuatnya berkecil hati, karena ia tetap bisa melakukan hal-hal yang biasa dilakukan ayam jantan seperti berkokok dengan suara yang nyaring dipagi hari, berkelahi dengan sesama jenisnya dan hal-hal yang biasa dilakukan ayam jantan lainnya.
Di suatu waktu, ketika ia sedang melihat ke langit luas dan ia tiba-tiba dengan tidak sengaja melihat seekor burung elang yang sedang terbang tinggi dengan sayap yang membentang ke kanan dan ke kiri. Pada saat itulah ia mempunyai mimpi dan harapan ingin bisa terbang di langit luas dengan sayap yang membentang ke kanan dan ke kiri. Lalu ia memberitahukan tentang mimpi dan harapannya itu kepada keluarga dan teman-temannya. Kemudian setelah ia memberitahukan tentang mimpi dan harapan tersebut, seluruh keluarga dan teman-temannya mengejek dan mencemooh tentang mimpi dan harapannya itu. Dia dianggap gila dan sudah tidak punya akal sehat lagi oleh teman-temannya dan dianggap mengkhianati bangsa ayam oleh seluruh keluarganya. Singkat cerita, ia diusir dari kampung tersebut oleh kepala suku ayam yang tak lain adalah ayahnya sendiri.
Karena telah diusir dari kampungnya sendiri, ia memutuskan untuk mengembara seorang diri dan melakukan perjalanan mencari jati diri. Dalam perjalanan inilah sesungguhnya petualangan yang sebenarnya seekor ayam jantan indo bernama Jack dimulai. Ketika ia sedang berjalan-jalan di tengah hutan yang asing dan sunyi, tiba-tiba suara mengeluh kesakitan terdengar dari jarak yang tidak terlalu jauh dengan posisi dimana ia mendengar suara tersebut. Lalu ia mulai mencari-cari dimana suara itu berasal dan tak lama kemudian ia menemukan sebuah gua besar yang ia yakini sebagai asal dari suara kesakitan tersebut. Kemudian di gua besar yang lembab itu dia menemukan seekor burung elang yang sayapnya terlihat tertembak dan berlumuran darah.
Dengan cepat, ia mengobati sayap si burung elang yang terluka parah itu. Dia menanyakan apa yang terjadi kepada burung elang yang malang tersebut sehingga bisa terluka sedemikian parahnya. Kemudian si burung elang yang bernama Egil itu menceritakan semuanya kepada Jack bagaimana ia bisa tertembak dan terluka. Jack yang mendengar cerita Egil sampai selesai membuatnya sedikit takut akan mengejar mimpi dan harapannya yang menyebabkan ia diusir dari kampungnya itu. Kemudian Jack juga menceritakan mimpi dan harapan betapa inginnya ia bisa terbang di langit luas seperti yang Egil biasa lakukan sebagai burung elang.
Mendengar cerita Jack yang sangat ambisius tentang mimpi dan harapannya itu membuat Egil sedikit terharu. Kemudian ia berkata sebagai balas budinya karena sudah mengobati sayapnya yang terluka, dia berjanji akan mengajari Jack bagaimana untuk bisa terbang di langit luas!. Betapa senangnya Jack saat Egil berkata akan mengajarinya bagaimana untuk bisa terbang. Saking senangnya, ia sangat bersemangat sekali karena tahu akan ada seekor burung elang yang mewujudkan mimpi dan harapannya itu. Kemudian Egil mengajak Jack untuk ke kampungnya yaitu kampung Cielang yang berada tak jauh dari gua besar dimana ia tadi terluka dan diobati oleh Jack. Disana Jack melihat banyak sekali burung elang yang besar dan gagah perkasa mempunyai sayap yang lebar ke kanan dan ke kiri. Dia disambut seperti layaknya pahlawan karena telah mengobati Egil yang tak lain adalah kepala suku elang di kampung tersebut. Singkat cerita, ia sangat diterima di kampung itu.
Tiga tahun telah berlalu, Jack telah menjadi apa yang selama ini ia impikan dan harapkan. Jack bisa terbang di ketinggian dan kejauhan yang luar biasa untuk seekor ayam. Badannya yang dulu hanya sebesar seekor ayam jantan biasa, sekarang menjadi sebesar rata-rata seekor burung elang jantan disana. Perubahan serupa juga terjadi pada sayap dan kakinya. Mungkin itu semua disebabkan karena selama tiga tahun penuh ia hidup dengan cara hidup seekor burung elang.
Kini ia sangat senang sekali karena impian dan harapan yang sudah lama ia inginkan telah terwujud, ia merasa dirinya telah berhasil membuktikan bahwa mimpi dan harapan dapat terwujud apabila kita percaya, berusaha dan berusaha untuk menggapaimya. Tapi, semua keberhasilan itu tidak ia dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkali-kali ia terjatuh dari pohon dengan ketinggian yang luar biasa dan membuat fisiknya sering kali terluka parah. Memang sakitnya sangat luar biasa, tapi setimpal dengan hasilnya juga yang sangat luar biasa. Jack sangat berterima kasih sekali kepada Egil yang telah membantunya untuk mewujudkan mimpi dan juga harapannya itu. Tapi Egil juga sangat berterima kasih sekali kepada Jack karena telah mengobati luka sayapnya waktu di gua besar. Kalau tidak ada Jack yang menolong Egil waktu itu, mungkin Egil akan mati membusuk di gua besar itu dan tidak akan bisa membantu Jack mewujudkan mimpi dan harapannya.
Tak lama kemudian Jack meninggalkan kampung Cielang, kampung yang bukan berpenghuni hewan sejenis dengannya tapi telah membantunya untuk menjadi seekor ayam jantan indo yang bisa terbang di langit luas dengan sayap yang membentang ke kanan dan ke kiri. Kini ia terus mengembara melintasi daratan dan lautan, terus melakukan perjalanan mencari jati diri dari satu tempat ke tempat lain dan menjalani hidup dalam mimpi dan harapan sebagai seekor ayam jantan indo yang bisa terbang!